Have an account?

Minggu, 08 Agustus 2010

Fungsi Propolis

Anda menginginkan obat atau ramuan penjaga kesehatan yang lezat? Apiterahy pilihan tepat untuk hal tersebut. Mengkonsumsi madu, royal jelly, propolis dan poleh secara rutin, berarti secara tidak sadar Anda telah menjalani apitherapy. Sementara itu, kadar antibodi di dalam tubuh juga bisa dipacu dengan bee acupuncture.

Aman & berefek samping kecil
“Prinsip dasar apiterapy adalah menstimulus pembentukan zat antibodi. Tubuh memiliki kemampuan menyembuhkan dirisediri berkat terbentuknya zat antibodi. Jadi metoda terapi ini sangat aman. Sebab tidak melalui proses pemasukkan zat-zat beracun yang bisa tertimbun di dalam tubuh,”Papar Wima, ahli apiteraphy di Jakarta Timur.
Konsumsi madu, royal jelly, polen dan propolis secara rutin bisa meningkankan zat antibodi di dalam tubuh. Zat inilah yang bertugas menangkis serangan berbagai penyakit yang siap menggerogoti kesehatan Anda.
Peluang munculnya efeksamping akibat menjalani apitherapy sangat kecil. Menurut Wima, kemungkinan tersebut tidak lebih dari 1%. Efek samping hanya dialami oleh seseorang yang sensitif atau memiliki alergi. Itupun tidak berkibat fatal, mudah diatasi dan bisa tetap menjalani apiterphy.

Hasil racikan si Belang
Selama mempraktekkan apitherapy, Anda tak perlu repot-repot meracik ramuan. Semua bahan berkasiat yang Anda butuhkan telah diramu oleh si Belang. Lebah mengemas zat berkhasiat menjadi beberapa macam produk olahan.
Madu adalah bahan hasil racikan lebah yang terbuat dari nektar bunga. Sedangkan propolis dibuat dari beraneka getah tanaman. Royal jeli dihasilkan oleh kelenjar lebah pekerja yang masih muda. Sementara itu, bee polen merupakan produk yang dibuat dari kumpulan bermacam-macam serbuk sari bunga. Lebah juga menghasilkan racun berkhasiat. Racun itu bersumber dari kelenjar yang berada di sengatnya.
Berbagai bahan atau ramuan hasil cetakan lebah tersebut di atas memiliki khasiat berlainan. Anda bisa memilih sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Atau, bisa meramu beberapa bahan menjadi satu agar lebih komplit dan memberikan hasil yang optimal serta seimbang terhadap kesehatan Anda.
Madu adalah bahan berkhasiat paling populer. Cairan kental menyerupai minyak goreng ini mengandung gula, vitamin B6, tiamin, riboflavin, kalsium, asam patogenik, tembaga, magnesium, mangan, besi, fosfor, potasium, sodium, seng, asam amino dan antioksidan.
Ramuan buah tangan lebah yang lain yaitu propolis. Bahan ini tidak begitu populer. Bersifat antibakteri, antivirus, antioksidan, antijamur, dan antiinflamantory. Propolis dapat menyembuhkan alergi, luka yang memborok, penyakit kulit, kanker, flu,bronchitis, gangguan telinga, dan sakit kepala.
Produk berkhasiat lain yang dihasilakan oleh lebah yaitu royal jeli. Wujudnya menyerupai susu. Sehingga sering juga disebut sebagai susu lebah. Cairan ini dihasilkan oleh kelenjar saliva yang dimiliki oleh lebah pekerja.
Royal jeli memiliki kemampuan mencegah dan mengobati kelelahan. Selain itu, cairan ini juga berkhasiat meredam asma serta menurunkan kandungan kolesterol dalam darah. Susu lebah juga sering dimanfaatkan sebagai salahsatu bahan peramu kosmetik. Terutama krim pengencang kulit.
Tawaran jasa baik lain dari lebah adalah polen. Benda mungil ini sering dimanfaatkan sebagai obat kuat. Para atlet olahraga sangat dianjurkan mengonsumsi polen sebagai nutrisi pendongkrak kekuatan. Polen juga memiliki kemampuan melancarkan metabolisme, membantu pencernaan, sebagai antioksidan dan ampuh menangkis kanker.
Masih Jarang Dianut
Apitherapy sebenarnya telah dikenal beribu-ribu tahun lalu. Bangsa Mesir telah menggunakan berbagai hasil sekresi lebah sebagai sarana penunjang kesehatan mereka. Semisal Madu. Raja-raja Mesir mempercayai bahwa cairan kental berwarna cokelat keemasan ini mengandung banyak manfaat serta berjuta khasiat.
Di negara kita, terapi lebah belum begitu populer. Terbukti dengan masih minimnya jumlah literatur serta hasil penelitian di bidang perlebahan. Obat-obat yang bersumber dari komponen-komponen lebah hanya dijajakan sebatas oleh pedagang obat tradisional. Padahal aneka hasil sekresi lebah telah banyak diteliti di luar negeri.
Proses produksi farmasi berbahan baku lebah di luar negeri sudah menjadi sebuah bidang industri besar. Bahkan, bidang kedokteran pun telah melegalkan terapi lebah sebagai salah satu teknik pengobatan. Negara terbesar pengembang terapi lebah adalah Cina. Di negara itu telah memiliki rumah sakit khusus terapi lebah. Saat ini WHO pun sudah mengakui bahwa serangga bersengat ini memiliki beragam zat yang bisa mencegah bahkan mengobati berbagai penyakit. Diantaranya diabetes, kanker, dan stroke.
Meski Indonesia telah memiliki rumah sakit khusus terapi lebah, namun keberadaannya masih sangat terbatas. Gaung apitherapy di dalam masyarakat masih terasa kalah dengan isu terapi alami yang dilakukan metoda metoda lain.
Ingin mendalami secara tuntas? Silakan menyimak dalam buku (Franz J.B.)

0 komentar:

Posting Komentar

Agar mendapatkan backlink, ketika memberi komentar disarankan untuk menggunakan Name/URL